satu cinta
cinta semua
semua cinta
semua satu
follow your heart. your heart is the right guide in everything big. mine is so limited. what you want to do is determined by that divine element that is in each of us. - kahlil gibran
30 June 2005
21 June 2005
natal 2004
Hai.. Teman-temanmu sudah ke tempat perayaan natal. Kamu menyusul?
Oh.. tidak. Aku tidak pergi. Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Tidakkah kamu merayakan hari natal?
Ehm,..... antara ya dan tidak. Mungkin tidak.
...
Maksudnya, aku dulu biasa merayakan, ke gereja, mengikuti misa natal, dan sebagainya..
tapi dua tahun terakhir tidak lagi.
Ada alasan tertentu?
Kamu yakin mau mendengar alasanku?
Coba saja..
Kita semua tahu kalau natal adalah perayaan hari kelahiran Yesus Kristus.
Tapi yang mungkin tidak semua tahu, atau tidak mau tahu, atau tidak peduli, tapi mungkin kita tahu,
kalau tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus yang sebenarnya.
Itu mengganggumu?
Sangat! Itu membuat natal kehilangan arti. Coba pikir, kelahiran siapa yang dirayakan selama ini oleh manusia selama berabad-abad? Bahkan ironisnya, orang-orang atau pemimpin-pemimpin agama yang mungkin sudah tahu mencoba menutupi dengan mencari-cari makna alternatif sebagai justifikasi terhadap sebuah tradisi religius yang tidak memiliki landasan konkrit. Mungkin kata mereka, "oke-lah, natal bukan hari kelahiran Yesus, tapi itu bukan sesuatu yang mutlak karena yang penting adalah menghayati makna dibalik kelahirannya." Buatku itu munafik.
dan itu membuatmu frustrasi?
Iya lah...
mungkin kamu bisa memberi makna yang baru pada perayaan natal, untuk kali ini dan seterusnya?
Bukankah itu artinya memberi makna seperti yang mereka lakukan? Aku tidak bisa tahan dengan kompromi semacam itu.
kadang-kadang kompromi adalah jalan yang terbaik untuk saat tertentu.
Terbaik untuk apa?
Untuk keluargamu, lingkunganmu, dan untukmu sendiri. Kamu bilang natal bukan hari kelahiran Yesus, jadi kamu sudah tahu kelahiran yang sebenarnya?
Tanggal, bulan, tahun, hingga jamnya. Ya.. saya rasa saya sudah tahu.
Dan jika mereka juga diberitahu apa yang kau tahu itu, apakah kau pikir sekarang ini mereka dapat menerima?
Ya, rasanya tidak. Mungkin kejadiannya sama seperti ketika kepada masyarakat diungkapkan bahwa bumi itu bulat, bukan datar seperti yang dipercaya waktu itu. Orang dihukum, dipenjara, dikucilkan, dicemooh, bahkan dibunuh, hanya karena apa yang diungkapkan, belum dapat diterima orang kebanyakan.
Simpan dulu apa yang kau ketahui itu hingga orang-orang disekitarmu semakin terbuka kepada hal-hal baru. Ingatkah dulu? Jangan terburu-buru. Semua ada waktunya..
Lalu apa makna natal sekarang kalau begitu?
Apa yang kau cari pada setiap natal sebelum ini? Apa yang kau doakan? kau rindukan, kau inginkan.. mungkin itu dapat menjadi makna yang berarti untuk dirayakan saat ini dan seterusnya.
Aku..
setiap natal dulu aku sering menatap patung Yesus yang tergantung di salib di dalam gereja-gereja, dan bertanya dalam hati, siapakah Kamu? aku ingin mengenalmu, aku ingin tahu semua tentang dirimu, kehidupanmu dulu sewaktu di bumi, sekarang.
Aku tahu itu mungkin pertanyaan paling konyol, paling tidak mungkin terjawab..
bukankah tidak ada yang tidak mungkin?
Ya, tapi bukankah itu hal yang hampir mustahil.
Tidak apa-apa, jadikan hal itu sebagai peringatan, perayaan, remembrance akan pencarianmu..
...
Sebab pada saat kau mulai mencari Aku, saat itulah Aku menemukanmu...
Oh.. tidak. Aku tidak pergi. Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Tidakkah kamu merayakan hari natal?
Ehm,..... antara ya dan tidak. Mungkin tidak.
...
Maksudnya, aku dulu biasa merayakan, ke gereja, mengikuti misa natal, dan sebagainya..
tapi dua tahun terakhir tidak lagi.
Ada alasan tertentu?
Kamu yakin mau mendengar alasanku?
Coba saja..
Kita semua tahu kalau natal adalah perayaan hari kelahiran Yesus Kristus.
Tapi yang mungkin tidak semua tahu, atau tidak mau tahu, atau tidak peduli, tapi mungkin kita tahu,
kalau tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus yang sebenarnya.
Itu mengganggumu?
Sangat! Itu membuat natal kehilangan arti. Coba pikir, kelahiran siapa yang dirayakan selama ini oleh manusia selama berabad-abad? Bahkan ironisnya, orang-orang atau pemimpin-pemimpin agama yang mungkin sudah tahu mencoba menutupi dengan mencari-cari makna alternatif sebagai justifikasi terhadap sebuah tradisi religius yang tidak memiliki landasan konkrit. Mungkin kata mereka, "oke-lah, natal bukan hari kelahiran Yesus, tapi itu bukan sesuatu yang mutlak karena yang penting adalah menghayati makna dibalik kelahirannya." Buatku itu munafik.
dan itu membuatmu frustrasi?
Iya lah...
mungkin kamu bisa memberi makna yang baru pada perayaan natal, untuk kali ini dan seterusnya?
Bukankah itu artinya memberi makna seperti yang mereka lakukan? Aku tidak bisa tahan dengan kompromi semacam itu.
kadang-kadang kompromi adalah jalan yang terbaik untuk saat tertentu.
Terbaik untuk apa?
Untuk keluargamu, lingkunganmu, dan untukmu sendiri. Kamu bilang natal bukan hari kelahiran Yesus, jadi kamu sudah tahu kelahiran yang sebenarnya?
Tanggal, bulan, tahun, hingga jamnya. Ya.. saya rasa saya sudah tahu.
Dan jika mereka juga diberitahu apa yang kau tahu itu, apakah kau pikir sekarang ini mereka dapat menerima?
Ya, rasanya tidak. Mungkin kejadiannya sama seperti ketika kepada masyarakat diungkapkan bahwa bumi itu bulat, bukan datar seperti yang dipercaya waktu itu. Orang dihukum, dipenjara, dikucilkan, dicemooh, bahkan dibunuh, hanya karena apa yang diungkapkan, belum dapat diterima orang kebanyakan.
Simpan dulu apa yang kau ketahui itu hingga orang-orang disekitarmu semakin terbuka kepada hal-hal baru. Ingatkah dulu? Jangan terburu-buru. Semua ada waktunya..
Lalu apa makna natal sekarang kalau begitu?
Apa yang kau cari pada setiap natal sebelum ini? Apa yang kau doakan? kau rindukan, kau inginkan.. mungkin itu dapat menjadi makna yang berarti untuk dirayakan saat ini dan seterusnya.
Aku..
setiap natal dulu aku sering menatap patung Yesus yang tergantung di salib di dalam gereja-gereja, dan bertanya dalam hati, siapakah Kamu? aku ingin mengenalmu, aku ingin tahu semua tentang dirimu, kehidupanmu dulu sewaktu di bumi, sekarang.
Aku tahu itu mungkin pertanyaan paling konyol, paling tidak mungkin terjawab..
bukankah tidak ada yang tidak mungkin?
Ya, tapi bukankah itu hal yang hampir mustahil.
Tidak apa-apa, jadikan hal itu sebagai peringatan, perayaan, remembrance akan pencarianmu..
...
Sebab pada saat kau mulai mencari Aku, saat itulah Aku menemukanmu...
15 June 2005
this is doreamwebu
it catches flow of dreams from deep down, expressions from the conscious, and revelations from the sky..
take whatever resonates within
leave alone the rest.
the dreamweb is a continuation of the water of life..
whereas for the water of life i experience every thing, here, i experience no thing.
it is an expression of a simple mind perplexed by the complexity of projected reality..
have you ever had a dream, that you were so sure it was real?
what if you were unable to wake from that dream? How would you know then, the difference between the dream world and the real world?
then again, what is real?
take whatever resonates within
leave alone the rest.
the dreamweb is a continuation of the water of life..
whereas for the water of life i experience every thing, here, i experience no thing.
it is an expression of a simple mind perplexed by the complexity of projected reality..
have you ever had a dream, that you were so sure it was real?
what if you were unable to wake from that dream? How would you know then, the difference between the dream world and the real world?
then again, what is real?
Subscribe to:
Posts (Atom)