follow your heart. your heart is the right guide in everything big. mine is so limited. what you want to do is determined by that divine element that is in each of us. - kahlil gibran
17 July 2006
satori
butir-butir pencerahan menuju kesadaran, klik disini.
rangkuman
Isi blog ini telah dirangkum ke dalam dua tulisan terpisah dengan format Adobe PDF yang dapat didownload pada alamat di bawah ini:
- kau, aku, tuhan
- cinta
terima kasih dan salam hangat.
- kau, aku, tuhan
- cinta
terima kasih dan salam hangat.
10 July 2006
epilog
ketika saya mulai memasuki fase ke dalam ini, menjelajahi alam mimpi atau bawah sadar, saya pikir ini akan menjadi pengalaman menuju ketiadaan (experience no-thing).
namun yang terjadi, saya menemukan berbagai rasa, seperti cemas, takut, benci, salah, dan banyak lainnya, terpendam melayang-layang di dalam lautan bawah sadar, pribadi atau bahkan kolektif.
sepanjang hidup, alam eksternal (sadar) dan internal (bawah sadar) kita sedikit atau banyak telah terkontaminasi berbagai bentuk indoktrinasi, anggapan, dan ajaran-ajaran, yang menumbuhkan perasaan-perasaan negatif, salah, takut, sesal, marah, benci, dendam, prasangka, dan lain sebagainya, yang sebagian tertuang dalam coretan-coretan puisi satirik.. kesemuanya yang pada akhirnya saya sadari merupakan ilusi.
ketika berbagai ilusi tersebut teridentifikasi, kita memiliki kesadaran, kekuatan, dan kebebasan untuk memilih, ingin tetap berada dalam ilusi penderitaan tersebut, atau membuangnya?
setiap orang tampaknya menginginkan kebahagiaan, kedamaian, cinta.. kesemuanya yang sesungguhnya tidak perlu dicari kemana-mana, karena selama ini ada di dalam diri masing-masing! kesadaran itu menjadi jelas dengan sendirinya, ketika saya memilih untuk membuang ilusi yang membelenggu alam bawah sadar saya. seperti menepis debu yang selama ini menutupi sebuah kristal.
perjalanan ini, setidaknya berujung kepada suatu penemuan, bahwa cinta, kedamaian, kebahagiaan, adalah realitas fitrah jati diri manusia..
namun yang terjadi, saya menemukan berbagai rasa, seperti cemas, takut, benci, salah, dan banyak lainnya, terpendam melayang-layang di dalam lautan bawah sadar, pribadi atau bahkan kolektif.
sepanjang hidup, alam eksternal (sadar) dan internal (bawah sadar) kita sedikit atau banyak telah terkontaminasi berbagai bentuk indoktrinasi, anggapan, dan ajaran-ajaran, yang menumbuhkan perasaan-perasaan negatif, salah, takut, sesal, marah, benci, dendam, prasangka, dan lain sebagainya, yang sebagian tertuang dalam coretan-coretan puisi satirik.. kesemuanya yang pada akhirnya saya sadari merupakan ilusi.
ketika berbagai ilusi tersebut teridentifikasi, kita memiliki kesadaran, kekuatan, dan kebebasan untuk memilih, ingin tetap berada dalam ilusi penderitaan tersebut, atau membuangnya?
setiap orang tampaknya menginginkan kebahagiaan, kedamaian, cinta.. kesemuanya yang sesungguhnya tidak perlu dicari kemana-mana, karena selama ini ada di dalam diri masing-masing! kesadaran itu menjadi jelas dengan sendirinya, ketika saya memilih untuk membuang ilusi yang membelenggu alam bawah sadar saya. seperti menepis debu yang selama ini menutupi sebuah kristal.
perjalanan ini, setidaknya berujung kepada suatu penemuan, bahwa cinta, kedamaian, kebahagiaan, adalah realitas fitrah jati diri manusia..
***
Subscribe to:
Posts (Atom)