namun yang terjadi, saya menemukan berbagai rasa, seperti cemas, takut, benci, salah, dan banyak lainnya, terpendam melayang-layang di dalam lautan bawah sadar, pribadi atau bahkan kolektif.
sepanjang hidup, alam eksternal (sadar) dan internal (bawah sadar) kita sedikit atau banyak telah terkontaminasi berbagai bentuk indoktrinasi, anggapan, dan ajaran-ajaran, yang menumbuhkan perasaan-perasaan negatif, salah, takut, sesal, marah, benci, dendam, prasangka, dan lain sebagainya, yang sebagian tertuang dalam coretan-coretan puisi satirik.. kesemuanya yang pada akhirnya saya sadari merupakan ilusi.
ketika berbagai ilusi tersebut teridentifikasi, kita memiliki kesadaran, kekuatan, dan kebebasan untuk memilih, ingin tetap berada dalam ilusi penderitaan tersebut, atau membuangnya?
setiap orang tampaknya menginginkan kebahagiaan, kedamaian, cinta.. kesemuanya yang sesungguhnya tidak perlu dicari kemana-mana, karena selama ini ada di dalam diri masing-masing! kesadaran itu menjadi jelas dengan sendirinya, ketika saya memilih untuk membuang ilusi yang membelenggu alam bawah sadar saya. seperti menepis debu yang selama ini menutupi sebuah kristal.
perjalanan ini, setidaknya berujung kepada suatu penemuan, bahwa cinta, kedamaian, kebahagiaan, adalah realitas fitrah jati diri manusia..
***
No comments:
Post a Comment